09/06/2025
โจ Apa yang Dilakukan Jamaah Haji di Hari Tasyrik Terakhir? โจ
Hari Tasyrik adalah hari-hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dalam Islam, hari-hari ini dilarang berpuasa dan dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan takbir, karena merupakan hari makan, minum, dan bersyukur kepada Allah.
1. Melontar 3 Jumrah
Di hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah), jamaah haji yang memilih Nafar Tsani (tinggal di Mina hingga tanggal 13) melaksanakan melontar 3 jumrah:
Jumrah Ula, Jumrah Wustha, Jumrah Aqabah
โก๏ธ Masing-masing dilempar dengan 7 batu kerikil, dilakukan setelah tergelincir matahari (waktu dzuhur). Ini merupakan salah satu amalan utama dan bagian dari ritual manasik haji.
2. Mabit (Menginap) di Mina
Jamaah juga wajib bermalam (mabit) di Mina pada malam 12 ke 13 Dzulhijjah sebelum melakukan pelontaran terakhir. Mabit ini merupakan bagian dari wajib haji, yang jika ditinggalkan maka harus membayar dam (denda).
3. Dzikir, Takbir, dan Doa
Hari-hari Tasyrik adalah saatnya memperbanya dzikir, takbir, dan doa kepada Allah SWT. Rasulullah ๏ทบ bersabda bahwa hari-hari Tasyrik adalah โhari makan, minum, dan dzikir kepada Allahโ (HR. Muslim). Maka, tidak diperbolehkan berpuasa, karena ini adalah hari bersuka cita setelah menyelesaikan puncak ibadah.
4. Nafar: Keluar dari Mina
Setelah menyelesaikan semua amalan, jamaah akan meninggalkan Mina. Ini disebut nafar, yang terbagi menjadi dua:
Nafar Awwal : keluar dari Mina pada 12 Dzulhijjah sebelum Maghrib
Nafar Tsani : keluar dari Mina pada 13 Dzulhijjah setelah melontar
Keduanya sah, namun Nafar Tsani lebih utama karena mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ๏ทบ.