
04/01/2024
ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته
Semangat Subuh
C.E.M.A.S.
Betapa banyak yang kita cemaskan dalam hidup ini. Belum dikaruniai anak, cemas. Terlalu banyak anak, cemas. SPP anak sudah masuk tenggat waktu, cemas. Kontrakan jatuh tempo, cemas. Terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.
Begitulah dunia. Manusia dihadirkan ke dunia memang untuk diuji dan ditempa. Untuk dilihat siapa yang paling baik amalnya.
Bagi yang beriman dan beramal shalih, Allah jamin mereka tidak akan diliputi rasa takut, baik di dunia maupun di akhirat. Mereka juga tidak akan bersedih atas nikmat dunia yang tidak bisa mereka dapat.
Memiliki rasa cemas tidak selalu buruk. Justru baik. Asal kita sikapi dengan benar. Kita cemas karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Benak kita diliputi berbagai bayangan kemungkinan. Sebagian kemungkinan itu hadir dalam wajah yang buruk. Itu yang memicu rasa cemas. Cemas menjadi isyarat bahwa ilmu dan kemampuan kita terbatas.
Jika kita paham ini, mestinya membuat kita sadar diri dan mulai berkaca. Pada hakikatnya, kita ini cuma hamba. Seluruh urusan kita berada di tangan-Nya. Kita rasakan hidup ini berat dan penuh kecemasan, jangan-jangan, karena kita jumawa. Kita atur dan pikul sendiri hidup ini tanpa mau bersandar pada-Nya. Kita merasa kuat sehingga tidak butuh pada pertolongan-Nya.
Semakin kita merasa bisa mengatasi semua persoalan hidup dengan bekal kalkulasi dan strategi kita semata, kita akan semakin berjarak dan jauh dari Allah Ta'ala. Maka, wajar jika kecemasan meliputi hidup kita, karena kita bersandar pada diri yang lemah dan fana....
https://t.me/semangatsubuh