Arminarekaperdana Salatiga

Arminarekaperdana Salatiga Biro Umroh dan haji Plus

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاتهSemangat SubuhC.E.M.A.S.Betapa banyak yang kita cemaskan dalam hidup ini. Belum dikaruni...
04/01/2024

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

C.E.M.A.S.

Betapa banyak yang kita cemaskan dalam hidup ini. Belum dikaruniai anak, cemas. Terlalu banyak anak, cemas. SPP anak sudah masuk tenggat waktu, cemas. Kontrakan jatuh tempo, cemas. Terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.

Begitulah dunia. Manusia dihadirkan ke dunia memang untuk diuji dan ditempa. Untuk dilihat siapa yang paling baik amalnya.

Bagi yang beriman dan beramal shalih, Allah jamin mereka tidak akan diliputi rasa takut, baik di dunia maupun di akhirat. Mereka juga tidak akan bersedih atas nikmat dunia yang tidak bisa mereka dapat.

Memiliki rasa cemas tidak selalu buruk. Justru baik. Asal kita sikapi dengan benar. Kita cemas karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Benak kita diliputi berbagai bayangan kemungkinan. Sebagian kemungkinan itu hadir dalam wajah yang buruk. Itu yang memicu rasa cemas. Cemas menjadi isyarat bahwa ilmu dan kemampuan kita terbatas.

Jika kita paham ini, mestinya membuat kita sadar diri dan mulai berkaca. Pada hakikatnya, kita ini cuma hamba. Seluruh urusan kita berada di tangan-Nya. Kita rasakan hidup ini berat dan penuh kecemasan, jangan-jangan, karena kita jumawa. Kita atur dan pikul sendiri hidup ini tanpa mau bersandar pada-Nya. Kita merasa kuat sehingga tidak butuh pada pertolongan-Nya.

Semakin kita merasa bisa mengatasi semua persoalan hidup dengan bekal kalkulasi dan strategi kita semata, kita akan semakin berjarak dan jauh dari Allah Ta'ala. Maka, wajar jika kecemasan meliputi hidup kita, karena kita bersandar pada diri yang lemah dan fana....




https://t.me/semangatsubuh

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاتهSemangat Subuh*TANDA* *CINTA* Berdo'a, bukan pekerjaaan biasa. Kebiasaan manusia bertaqw...
03/01/2024

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

*TANDA* *CINTA*

Berdo'a, bukan pekerjaaan biasa. Kebiasaan manusia bertaqwa.Tanda, ia sosok hamba. Atas segala urusan butuh terus mengiba. Bukan merasa bisa. Apalgi sok jumawa.

Yang dipilih sebagai hamba istimewa. Sebutan nabi dan rasul bertengger sebagai mahkota. Tak juga dengan urusan do'a terlena. Justru lebih lekat dan setia. Terhubung dengan Yang Maha Kuasa,tak berjeda.

Adakala berdo'a, tak berujung ijabah segera. Beberapa merasa dengannya kecewa. Dan berniat tak lagi berdo'a. Lebih meyakinkan usaha. Lebih riil dan nyata. Tapi bertambah kecewa diatas kecewa mendera.

Tangan yang terangkat begitu bermakna. Meluruh dengan putaran masa. Bukan hanya ijabah yang semata yang bicara. Tapi yang berdo'a, tanda ibadah dan cinta itu masih ada.

Ijabah atau belum, berdo'a tetaplah ibadah idola. Disebut intisari ibadah pastilah luar biasa. Mungkihkah beribadah kita jemu melaksana ?!. Tetaplah berdo'a, itulah cinta.

Nabiyullah Musa Alaihissalam berdoa. Atas kedzaliman Firaun yang mengganas mendera. Terkabul setelah empat puluh tahun lamanya. Apakah kita belajar dengan seksama ?!

By Ustadz Umar Faqihuddin M.M.


https://t.me/semangatsubuh

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاتهSemangat Subuh“Masa lalu itu untuk membuktikan bahwa tiada orang yang sempurna. Masa dep...
25/12/2023

ٱلسـلام عليكم ورحمة ٱلله وبركاته

Semangat Subuh

“Masa lalu itu untuk membuktikan bahwa tiada orang yang sempurna. Masa depan itu untuk membuktikan bahwa setiap orang bisa berubah.” (Anonim)

Tak ada orang yang bisa mengubah masa lalu. Ada yang baik-baik saja, namun mungkin lebih banyak yang buruk, penuh penyesalan. Mengapa kita berbuat berbagai kekhilafan, kesalahan, bahkan dosa. Tiada yang sempurna dan tiada istilah diri terlanjur rusak/ pendosa.

Sepanjang Allah masih memberikan kita nafas, usia dan kesehatan dengan payung iman, kita masih memiliki kesempatan untuk bertobat, berubah, memperbaiki diri dan lakukan yang terbaik.

“Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-An'am: 54).

Setelah iman terhujam dalam hati, jauhi kesalahan yang sama. Nabi ﷺ bersabda, "Seorang mukmin tidak boleh terjatuh dalam satu lubang yang sama dua kali." (HR. Ahmad: 8572)

-Quotes OfTheDay


https://t.me/semangatsubuh

💡 PESAN POSITIF HARIAN 💡 Edisi : Ahad, 24 Desember 2023=========BILA YANG BERHUTANG SENGAJA MENUNDA PEMBAYARAN PADAHAL D...
25/12/2023

💡 PESAN POSITIF HARIAN 💡
Edisi : Ahad, 24 Desember 2023
=========

BILA YANG BERHUTANG SENGAJA MENUNDA PEMBAYARAN PADAHAL DIA MAMPU

Menghutangi orang lain dalam kebaikan adalah hal yang dianjurkan. Mengingat di dalamnya ada pertolongan terhadap orang yang biasanya membutuhkan.

Ibnu Quddamah menerangkan:
Hutang hukumnya dianjurkan bagi orang yang menghutangi dan dibolehkan bagi orang yang berhutang. Al-Mughni 4/236

Apabila orang yang berhutang sedang dalam kesusahan sehingga belum mampu untuk melunasi hutangnya maka seharusnya ia diberi tempo. Allah ta'ala berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 280:

وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 

Apabila orang yang berhutang sengaja menunda pembayaran padahal dia mampu maka ia telah berbuat kedholiman yang nyata. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«مَطْلُ الغَنِيِّ ظُلْمٌ»

Menunda-nunda pembayaran hutang padahal mampu, termasuk kedholiman”.[HR. Bukhori, no. 2400 dan Muslim no.1564] 

Oleh karena dia telah berbuat dhalim maka kita harus menolongnya. Apabila Anda mendapati orang yang berhutang kepada Anda melakukan penundaan pembayaran padahal dia mampu maka Anda harus menolongnya dari kedholimannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا»

Tolonglah saudaramu dalam keadaan dia dhalim atau didhalimi. HR. Bukhari no.2443 dan yang lainnya.

Cara Anda untuk menolongnya adalah menasehatinya secara langsung atau tidak langsung supaya dia segera melunasi hutangnya. Selanjutnya adalah Anda tidak memberinya hutang lagi bila ia masih belum berubah dari kebiasaan penundaannya supaya kedholimannya tidak bertambah.

✍🏻
Reposted by :

❀ Yuk share ✔️, tanpa crop ❗ ❀
__________
Channel telegram https://t.me/pesanpositif
Instagram
Grup FB : Pesan Positif Harian
Gabung Grup WA 📲 089666148616
(Ketik : Daftar /P ).

Address

Ruko Pancasila No. 9 Jl Brigjen Sudiarto Salatiga
Salatiga

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Arminarekaperdana Salatiga posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category