AlFajr Umroh Jabodetabek

AlFajr Umroh Jabodetabek Kami adalah agen dari Alfajr Umroh & Haji (PT. Alfajr Travelindo Indonesia). Kami terdaftar di KemenAg RI dengan PPIU no. U.165/2021 untuk penyelenggaraan umroh.

dan juga dengan PIHK nomor 02202006125320003/2023 untuk penyelenggaraan haji khusus.

Program Umrah Liburan Sekolah 9 Hari✈️ Maskapai :  Garuda Indonesia✨ Keberangkatan : 18 Desember 2025🏢 Hotel Makkah Gold...
04/07/2025

Program Umrah Liburan Sekolah 9 Hari
✈️ Maskapai : Garuda Indonesia

✨ Keberangkatan : 18 Desember 2025

🏢 Hotel Makkah Gold : Grand Al Massa
🌟4 / Setaraf [4 Hari]
🏢 Hotel Makkah VIP : Sofwa Tower + Kereta Cepat
🌟5 / Setaraf [4 Hari]

🏢 Hotel Madinah : Anshor Golden Tulip 🌟4 Setaraf [3 Hari]

- 2 Hari PP
- 4 Hari Makkah
- 3 Hari Madinah

✨ Harga Total Qold [QUAD]
Harga Basic : Rp30.990.000
Pelengkapan Umroh + Handling : Rp1.500.000
______
TOTAL ALL IN : Rp32.490.000 Start End CGK

✨ Harga Total VIP [QUAD]
Harga Basic : Rp38.990.000
Pelengkapan Umroh + Handling : Rp1.500.000
______
TOTAL ALL IN : Rp40.490.000 Start End CGK

✨ Detail Perjalanan:
Berangkat : CGK - JED : Garuda Indonesia
Kep**angan : JED - CGK : Garuda Indonesia

📝 Note Syarat Pendaftaran :
1. DP5 jt / Orang
2. ⁠KTP & KK
3. Mengisi Form Pendaftaran

Awal musim sudah dimulai. Ayo daftar umroh bersama keluarga atau teman.

In syaa Allah bapak², ibu², kerabat, handai taulan, keluarga, semua dimudahkan untuk bisa berumroh dan berwisata dengan AlFajr Umroh & Haji.

Cari paket umroh kami dan bisa langsung daftar di https://jabodetabek.alfajrumroh.com
Atau hubungi WA kami: 081274402630 untuk konsultasi mengenai paket umroh terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

&haji

FB Page: AlFajr Umroh Jabodetabek
Tiktok: AlFajr Umroh Jabodetabek
Instagram:
Youtube:

Program Umrah 10 Hari✈️ Maskapai : Oman Airlines (Landing Madinah) Dapat 2× Sholat Jumat✨Keberangkatan : 4 Desember 2025...
04/07/2025

Program Umrah 10 Hari
✈️ Maskapai : Oman Airlines (Landing Madinah)

Dapat 2× Sholat Jumat

✨Keberangkatan : 4 Desember 2025

🏢 Hotel Makkah : Le Meridian Tower🌟4 / Setaraf [4 Hari]
🏢 Hotel Madinah : Muktara Al Gharbi Internasional 🌟4 /Setaraf [4 Hari]

* 2 Hari PP
* 4 Hari Makkah
* 4 Hari Madinah

✨ Harga Total [QUAD]
Harga Basic : Rp24.990.000
Pelengkapan Umroh + Handling : Rp1.500.000
______
TOTAL ALL IN : Rp. 26.490.000 Start End CGK

✨ Detail Perjalanan :
Berangkat :
CGK - MCT: Oman Airlines
MCT- MED : Oman Airlines

Kep**angan :
JED - MCT: Oman Airlines
MCT - CGK : Oman Airlines

📝 Note Syarat Pendaftaran :
1. DP 5 jt/ Orang
2. ⁠KTP & KK
3. Mengisi Form Pendaftaran

Daftar umroh yuk. Mumpung awal musim.
In syaa Allah bapak², ibu², kerabat, handai taulan, keluarga, semua dimudahkan untuk bisa berumroh dan berwisata dengan AlFajr Umroh & Haji.

Cari paket umroh kami dan bisa langsung daftar di https://jabodetabek.alfajrumroh.com
Atau hubungi WA kami: 081274402630 untuk konsultasi mengenai paket umroh terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

&haji

FB Page: AlFajr Umroh Jabodetabek
Tiktok: AlFajr Umroh Jabodetabek
Instagram:
Youtube:

01/07/2025

💧EMBUN PAGI ©® 💦*

_*بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم*_
*الـــسَّـــلَامُ عَـــلَـــيْـــكُـــم وَرَحْـــمَـــةُ الـــلّٰـــهِ وَبَـــرَكَـــاتُـــهُ*

*Dzikir*

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
"Sungguh orang yg senantiasa berdzikir di jalan, di rumah, di saat mukim, di saat safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat, krn tempat2 tadi , rumah, gunung dan tanah akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat."

(Al Wabilush Shoyyib: 197)

Kutipan Ibnu Qayyim mengingatkan kita tentang pentingnya berdzikir dan mengingat Allah SWT di setiap tempat dan waktu.

Dengan berdzikir, kita dapat:

- Meningkatkan kualitas iman dan taqwa
- Mendapatkan banyak saksi di hari kiamat
- Mengingat Allah SWT di setiap waktu dan tempat
- Meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT

1. *Berdzikir*: Mengingat Allah SWT di setiap waktu dan tempat.
2. *Membaca Al-Qur'an*: Membaca dan memahami Al-Qur'an untuk meningkatkan pengetahuan agama.
3. *Beribadah*: Melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh dan konsisten.
4. *Menghindari kemaksiatan*: Menghindari perilaku yang dapat merusak iman dan taqwa.

Dengan meningkatkan kualitas iman dan taqwa, kita dapat:

- Mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati
- Meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT
- Membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari

Bagaimana Anda ingin meningkatkan kualitas iman dan taqwa hari ini? Saya siap membantu!
Mendapatkan saksi di hari kiamat adalah salah satu keutamaan berdzikir dan beramal shaleh. Dengan berdzikir dan beramal shaleh, kita dapat:

- Mendapatkan saksi dari tempat-tempat yang kita kunjungi
- Mendapatkan saksi dari anggota tubuh kita sendiri
- Mendapatkan saksi dari Allah SWT sendiri

Saksi-saksi ini akan menjadi bukti atas amal shaleh kita di hari kiamat dan dapat membantu kita untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Bagaimana Anda ingin mempersiapkan diri untuk hari kiamat?

1. *Berdzikir*: Mengucapkan kalimat-kalimat dzikir seperti "Subhanallah", "Alhamdulillah", dan "Allahu Akbar".
2. *Membaca Al-Qur'an*: Membaca Al-Qur'an dan memahami maknanya.
3. *Berdoa*: Berdoa kepada Allah SWT di setiap waktu dan tempat.
4. *Mengingat nikmat Allah*: Mengingat nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita.

Dengan mengingat Allah di setiap waktu dan tempat, kita dapat:

- Meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah SWT
- Mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati
- Membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari

1. *Berdzikir*: Mengingat Allah dengan kalimat-kalimat dzikir.
2. *Mengamati ciptaan Allah*: Mengamati keindahan alam dan ciptaan Allah lainnya.
3. *Membaca Al-Qur'an*: Membaca dan memahami Al-Qur'an.
4. *Berdoa*: Berdoa kepada Allah dengan hati yang tulus.

Dengan meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah, kita dapat:

- Merasa lebih dekat dengan Allah
- Membuat keputusan yang lebih baik
- Mendapatkan kedamaian dan ketenangan hati

وَاذْكُر رَّبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
(Ali Imran 41)
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.

*Semoga Bermanfaat*
*Barakallahu Fiykum*

💟 _Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.._

Selamat beraktivitas di hari _Selasa_👍
Awali dengan _Bismillah_,
Jalani dengan _Lillah_,
Akhiri dengan _Alhamdulillah_,
_In Sya Allah Barokah_,
Aamiin Ya Robbal'alamin_ 🤲
*Keep always Husnudzon and Smile 🤗☺🙏🏻*

30/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*Hari Asyura Kemenangan Musa dan Ditenggelamkan Firaun*

عن ابن عباس رضي الله عنه قال ،
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata,“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu p**a Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata,
”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.”
(HR. Muslim no. 1130)

*Pelajaran yang terdapat didalam hadits* :

1️⃣- Di antara keutamaan hari Asyura adalah hari tersebut bani Israil –pengikut Nabi Musa ‘alaihis salam- diselamatkan oleh Allah dari kejahatan Fir’aun. Saat itu Fir’aun yang dikenal keji ditenggelamkan.

2️⃣- Adapun Nabi Musa ‘alaihis salam dan pengikutnya yang setia diberi keselamatan oleh Allah.

3️⃣- Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan puasa ’Asyura di Makkah sebagaimana dilakukan p**a oleh orang-orang Quraisy. Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah dan menemukan orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura, lalu beliau shallallahu ’alaihi wa sallam pun ikut melakukannya. Namun beliau melakukan puasa ini berdasarkan wahyu, berita mutawatir, atau dari ijtihad beliau, dan bukan semata-mata berita salah seorang dari mereka (orang Yahudi). Wallahu a’lam.”
(Syarh Shahih Muslim, 8: 12).

*Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur’an* :

🔹 Kisah tenggelamnya Fir’aun dan pengikutnya disebutkan dalam ayat,

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آَلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ

“Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan”
(QS. Al Baqarah: 50).

والله أعلم بالصواب

29/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*Bulan Muharram Sebaik-baik Puasa Setelah Ramadhan*

عَنْ أَبي هُريرَةَ رضيَ اللَّه عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بعْدَ رَمضَانَ : شَهْرُ اللَّهِ المحرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْد الفَرِيضَةِ : صَلاةُ اللَّيْلِ » رواه مسلمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya :
"Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda : "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan -yakni Muharram- dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail -yakni shalat sunnah di waktu malam-."
(Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat di dalam hadits* :

1️⃣- Seutama- utama puasa setelah Ramadhan puasa di bulan Muharram seutama-utama shalat setelah shalat fardhu shalat malam.

2️⃣- Imam An Nawawi mengatakan: Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.
(Syarah Shahih Muslim, 8/55)

3️⃣- Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa puasa terkait hari Asyura ada tiga tingkatan:

a. Tingkatan paling sempurna, puasa tiga hari. Sehari sebelum Asyura, hari Asyura, dan sehari setelahnya.

b. Tingkatan kedua, puasa tanggal 9 dan tanggal 10 Muharram. Ini berdasarkan banyak hadits.

c. Tingkatan ke-tiga, puasa tanggal 10 saja.
(Zadul Ma’ad, 2/72)

*Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur’an*:

🔹- Bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhana wa Ta'ala ada empat di antaranya bulan Muharram, dianjurkan untuk banyak beramal kebaikan dan meninggalkan kedhalan.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
(QS. At Taubah: 36).

والله أعلم بالصواب

28/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*Amalan - Amalan Shalih di Bulan Muharram*

Dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma, beliau mengatakan:

ما رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يتحرى صيام يوم فضَّلة على غيره إلا هذا اليوم يوم عاشوراء ، وهذا الشهر – يعني شهر رمضان

“Saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih satu hari untuk puasa yang lebih beliau unggulkan dari pada yang lainnya kecuali puasa hari Asyura’, dan puasa bulan Ramadhan.” [Hadits Riwayat Al-Bukhari 1902, Muslim 1132]

*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits* :

Beberapa amalan yang hendaknya dilakukan oleh seorang muslim / muslimah pada bulan Muharram di antaranya :

1⃣ Perbanyaklah Amalan Shalih dan Jauhilah kemaksiatan.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata tentang tafsir firman Allah Ta’ala dalam Surat At-Taubah ayat 36: “…maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian…”; Allah telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah menjadikannya sebagai bulan yang suci, mengagungkan kemulian-kemuliannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Mengingat besarnya pahala yang diberikan oleh Allah melebihi bulan selainnya, hendaknya kita perbanyak amalan-amalan ketaatan kepada Allah pada bulan Muharram ini dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, shadaqah, puasa, dan lainnya.

Selain memperbanyak amalan ketaatan, tak lupa untuk berusaha menjauhi maksiat kepada Allah dikarenakan dosa pada bulan-bulan haram lebih besar dibanding dengan dosa-dosa selain bulan haram.

Qotadah Rahimahullah juga mengatakan, “Sesungguhnya kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut. Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendakNya.”

2⃣ Perbanyaklah Puasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim, kitab ash-Shiyaam bab Fadhli Shaumil Mu-harram, (no. 1163).

Para salaf pun sampai-sampai sangat s**a untuk melakukan amalan dengan berpuasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri Rahimahullah mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” (Lathaa-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab)

3⃣ Berpuasa ‘Asyura (Tanggal 10 Muharram)

Hari ‘Asyura merupakan hari yang sangat dijaga keutamannya oleh Rasulullah, sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari ‘Asyura) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Salah satu bentuk menjaga keutamaan hari ‘Asyuro adalah dengan berpuasa pada hari tersebut. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyura, mereka mengatakan, “Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat, “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah menyebutkan pahala bagi orang yang melaksanakan puasa sunnah ‘Asyura, sebagaiamana riwayat dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyura, kemudian beliau menjawab, “Puasa Asyura menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat” (HR. Muslim)

4⃣ Selisihi Orang Yahudi dengan Puasa Tasu’a (Tanggal 9 Muharram)

Setahun sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, beliau berrtekad untuk tidak berpuasa hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram) saja, tetapi beliau menambahkan puasa pada hari sebelumnya yaitu puasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram) dalam rangka menyelisihi puasanya orang Yahudi Ahli Kitab.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.”

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”

Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916).

Sebagian ulama ada yang berpendapat di-makruh-kannya (tidak dis**ainya) berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena menyerupai orang-orang Yahudi. Tapi ada ulama lain yang membolehkannya meskipun pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari sebelumnya (tanggal 9 Muharram). (Asy Syarhul Mumti’, Ibnu ‘Utsaimin)

5⃣ Muhasabah dan Introspeksi Diri

Hari berganti dengan hari dan bulan pun silih berganti dengan bulan. Tidak terasa pergantian tahun sudah kita jumpai lagi, rasa-rasanya sangat cepat waktu telah berlalu. Semakin bertambahnya waktu, maka semakin bertambah p**a usia kita. Perlu kita sadari, bertambahnya usia akan mendekatkan kita dengan kematian dan alam akhirat.

Sebuah pertanyaan besar, “Semakin bertambah usia kita, apakah amal kita bertambah atau malah dosakah yang bertambah??!” Maka pertanyaan ini hendaknya kita jadikan alat untuk muhasabah dan introspeksi diri kita masing-masing. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, masa hidupku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.”

Sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menuju perjalanan yang panjang di akhirat kelak dengan amalan-amalan shalih? Sudahkah kita siap untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah kita perbuat di hadapan Allah kelak? Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang tafsir ayat ini, “Yaitu, hendaklah kalian menghitung-hitung diri kalian sebelum kalian di-hisab (pada hari kiamat), dan perhatikanlah apa yang telah kalian persiapkan berupa amal kebaikan sebagai bekal kembali dan menghadap kepada Rabb kalian.”

6⃣ Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kita taufik untuk tetap teguh berada di atas jalan kebenaran-Nya, bersegera untuk melakukan instrospeksi diri sebelum datang hari di-hisab-nya semua amalan, dan menjauhkan dari perbuatan maksiat yang bisa membuat noda hitam di hati kita.

*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an*

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِ‍‍نْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِ‍‍ي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِ‍‍نَّ أَنْفُ‍‍سَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَ‍‍مَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang bertakwa. (QS. At-Taubah 9/36)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِ‍‍نْ قَ‍‍‍‍بْ‍‍لِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah 2/183)

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَ‍‍نْظُ‍‍رْ نَفْسٌ مَّ‍‍ا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِ‍‍مَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hashr / 59 : 18)

والله أعلم بالصواب

28/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*KEMULIAAN DI BULAN MULIA*

Dari Abu Hurairah Ra berkata :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَفْرُوضَةِ صَلاَةٌ مِنَ اللَّيْلِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR:Muslim)

Hadits tersebut mengabarkan tiga hal penting, berkaitan dengan waktu yang baik. Yaitu Muharram. Dan amalan yang utama, di bulan yang baik berupa puasa dan shalat malam (tahajjud)

Perlu digarisbawahi bahwa Islam hanya mengajarkan konsep tentang waktu, semua waktu adalah baik. Keberkahan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada kita muslim Indonesia adalah keberkahan pada waktu bukan tempat. Misalnya, ada waktu mustajabah untuk berdoa, seperti di bulan Muharram ini yang merupakan bulan Allah, di bulan Ramadhan, di setiap Minggu ada hari Jum’at, di setiap hari ada sepertiga malam, di setiap waktu ada sedekah, setelah shalat Fardhu, ketika puasa, dsb.

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits* :

1️⃣- Bulan ini dinamakan Allah dengan “Syahrullah“, yaitu bulan Allah. Pen*sbatan sesuatu kepada Allah mengandung makna yang mulia, seperti “ Baitullah “ (rumah Allah), “Jundullah” (tentara Allah), "Khalilullah" (kekasih Allah, yaitu gelar untuk Ibrahim as.) dsb. Dan ini juga menunjukkan bahwa bulan tersebut mempunyai keutamaan khusus yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain.

2️⃣- Bulan Muharram ini termasuk salah satu dari empat bulan yang dijadikan Allah sebagai bulan haram (Suci).

3️⃣- Bulan ini dijadikan awal bulan dari Tahun Hijriyah, sebagaimana yang telah disepakati oleh para sahabat pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra. Tahun Hijriyah ini dijadikan momentum atas peristiwa hijrah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam untuk melanjutkan dakwah ke tempat lain yang lebih prospektif, karena dakwah di Mekah sudah tidak kondusif.

4️⃣- Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan di dalamnya untuk berpuasa, bahkan merupakan puasa yang paling utama sesudah puasa pada bulan Ramadhan.

5️⃣- Hari Asyura’ artinya hari ke-sepuluh dari bulan Muharram. Pada hari itu dianjurkan untuk berpuasa, Bagaimana cara berpuasa pada hari Asyura? Menurut keterangan hadits, bisa dilakukan dengan dua pilihan : berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram, atau berpuasa tanggal 10 Muharram saja. Rasulullah SAW sendiri hanya berpuasa di tanggal 10 saja, dan berniat untuk puasa pada tanggal 9 pada bulan Muharram tahun berikutnya, tetapi takdir Allah Beliau wafat terlebih dahulu.

6️⃣- Muharram adalah bulan mulia, oleh karena itu dianjurkan untuk perbanyak puasa di bulan ini. Intensitas Puasa yang paling baik menurut Islam adalah puasa Dawud, yaitu puasa berselang-seling, sehari puasa dan sehari tidak.

7️⃣- Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa bulan ini dikenal dengan " Syahrul Yatim". Yaitu bulan untuk memuliakan, membahagiakan, menyantuni, merawat, mengasihi, dan mengasuh anak yatim.

*Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur’an* :

Bulan ini termasuk salah satu dari 4 bulan yang dijadikan Allah sebagi bulan haram.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
[QS. At-Taubah :36]

والله أعلم بالصواب

28/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*Orang yang Pandai dan Beruntung*

عن ابي يعلى شداد ابن اوس رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ الاَمَانِيَّ (رواه الترميذي)

Dari Abu Ta'ala Syidad bin Aus radhiAllah anhu berkata, bersabda rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
“Orang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati.
Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsunya.
Di samping itu, ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.”
(HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits* :

1️⃣- Sesungguhnya modal utama yg dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kepada Allah, niscaya ia akan meraih keuntungan yang besar dan keselamatan yang abadi di akhirat. Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yg fana nan sebentar ini untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, maka pasti ia akan mendapat kerugian yg besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yg abadi di alam akhirat kelak.

2️⃣- Oleh karena itu, orang yang pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yg dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk senantiasa memperbanyak amal shalih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yang kekal nan abadi.

3️⃣- Artinya orang yang pandai ialah siapa saja yg menundukkan hawa nafsunya dan beramal utk hari setelah kematian (yakni hari akhirat).
Sedangkan orang yg lemah (bodoh) ialah siapa saja yg senantiasa mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan kepada Allah (tapi tanpa beramal).

4️⃣- Hendaknya kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

*Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur’an* :

🔹 Sungguh telah beruntung dan bahagia orang yg mensucikan jiwanya dengan melakukan amal-amal kebaikan dan ketaatan kepada Allah, mengikuti petunjuk Rasul-Nya, serta menjauhi apa saja yang dilarang-Nya.
Dan sungguh telah merugi sebesar-besarnya siapa saja yang mengotori jiwanya dengan melalaikan kewajiban-kewajibannya kepada Allah, melanggar larangan-laranganNya, serta melumuri jiwanya dengan noda-noda dosa dan maksiat.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

Artinya: “Sungguh telah beruntung orang yg mensucikan jiwanya. Dan sungguh telah merugi orang yg mengotori jiwanya.”
(QS. Asy-Syamsi: 9-10)

🔹 Bersungguh-sungguh dlm melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: “Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepada mu kematian.”
(QS. Al-Hijr: 99).

والله أعلم بالصواب

28/06/2025

*ONE DAY ONE HADITS*

*Waktu Mustajab Di Hari Jum'at*

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.”
(HR. Al-Bukhari 935, Muslim 2006, Ahmad 10574 dan yang lainnya).

*Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits:*

1⃣ Hadits di atas menyebutkan bahwa waktu mustajab itu jatuh di hari jum’at.
Dan itu hanya sesaat. Tanpa menyebutkan batasan, kapan tepatnya waktu itu terjadi.

2⃣ Namun Ada beberapa pendapat ulama tentang waktu mustajab tersebut.
Dari sekian banyak pendapat, ada 2 pendapat yang dianggap lebih kuat (Fathul Bari, 11/199),

✅Pertama, waktu mustajab itu adalah antara duduknya imam sampaii selesainya shalat jumat.

Pendapat ini berdalil dengan beberapa riwayat berikut,

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari.
Ia berkata, “Abdullah bin Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ

“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum'at.”
(HR. Muslim 2012 dan Abu Daud 1051).

Kemudian disebutkan dalam riwayat lain, dari Amr bin Auf al-Muzanni Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يَسْأَلُ اللَّهَ الْعَبْدُ فِيهَا شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ ) !قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَيَّةُ سَاعَةٍ هِيَ ؟ قَالَ : ( حِينَ تُقَامُ الصَّلَاةُ إِلَى الِانْصِرَافِ مِنْهَا )

Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu waktu, jika para hamba memohon kepada Allah, pasti akan dikabulkan oleh Allah.

Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, waktu kapankah itu?’

Jawab beliau, “Ketika shalat dimulai hingga selesai shalat.”

(HR. Turmudzi 490, Ibn Majah 1138, namun hadits ini dinilai dhaif oleh al-Albani dan Syuaib al-Arnauth).

✅Kedua, waktu mustajab itu jatuh setelah ashar.
Ini merupakan pendapat Abdullah bin Sallam, Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Imam Ahmad dan beberapa ulama.

Ada beberapa hadits yang mendukung pendapat ini,

Hadis dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ

Di hari Jum’at terdapat suatu waktu, di mana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta.
Waktu itu adalah setelah ashar.
(HR. Ahmad 7631 dan dinilai shahih Syuaib al-Arnauth).

Hadits dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً ، لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

Pada hari jum’at ada 12 jam.
(Di antaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan.
Carilah waktu itu di penghujung hari setelah ashar.
(HR. Abu Daud 1048, Nasai 1389 dan dishahihkan al-Albani).

Hadits dari Abdullah bin Sallam Radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Kami menjumpai adalam kitabullah, bahwa di hari jum’at ada satu waktu, apabila ada seorang hamba beriman melakukan shalat bertepatan dengan waktu tersebut, kemudian memohon kepada Allah, maka Allah akan penuhi permohonannya.”

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat kepadaku, ‘Itu hanya sebentar?’

‘Anda benar, hanya sebentar.’ Jawab Abdullah bin Sallam.

Lalu Abdullah bertanya, ‘Kapan waktu itu’

Jawab beliau,

هِيَ آخِرُ سَاعَاتِ النَّهَارِ

“Itu adalah waktu di penghujung hari.”

‘Bukankah itu waktu larangan shalat?’

Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

بَلَى ، إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا صَلَّى ثُمَّ جَلَسَ لَا يَحْبِسُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ ، فَهُوَ فِي الصَّلَاةِ

“Benar, namun ketika seorang hamba melakukan shalat (di awal ashar), lalu dia duduk menunggu shalat berikutnya, dia terhitung sedang melakukan shalat.”
(HR. Ibn Majah 1139)

3⃣ Dari dua pendapat di atas, menunjukkan bahwa pendapat ked-ua inilah yang lebih mendekati kebenaran. Allahu A'lam

*Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an*

Allah azza wa jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allâh dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. [QS. al-Jumu’ah:9].

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِين

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” (QS. Al-Baqarah – 43).

Allah juga berfirman,

وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ أَسْلِحَتَهُم

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata” (QS. An-Nisa : 102).

والله أعلم بالصواب

Address

Jalan Bintara Jaya No. 99B
Bekasi
17136

Telephone

+6281274402630

Website

https://lynk.id/alfajrumroh.jabodetabek

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when AlFajr Umroh Jabodetabek posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to AlFajr Umroh Jabodetabek:

Share

Category