22/04/2024
JANGAN KE TANAH SUCI, NANTI ANDA AKAN KECANDUAN
Ke tanah suci, jadi kecanduan? Maksudnya apa? kecanduan Narkoba? kecanduan Alkohol atau minuman keras? Emang di sana ada yang jualan barang terlarang kayak gitu?
Sebentar, maksud tulisan kecanduan ini bukan yang negatif tapi positif. Karena hal ini akan bisa dimengerti bagi orang yang pernah ke sana, ke tanah suci (Mekah dan Madinah). Kayaknya jarang atau bahkan tidak ada orang yang pergi ke suatu tempat, terus pengen ke sana lagi. "Aku pengen ke Singapura lagi, aku pengen ke New Zeland lagi"
Tapi kalau orang yang sudah pernah umroh atau haji, jika ditanya "mau umroh lagi pak/bu/", "mau haji lagi pak/bu?", pasti mereka akan menjadi "mau". Bahkan orang yang belum pernah ke sana, kalau ditanya pasti jawabnya "Mau". Tapi tentunya khususnya bagi seorang muslim yang mukmin.
Islam mengenal tiga masjid suci, Masjidilharam di Mekah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsha di Palestina. Selama melaksanakan haji, umat Islam dapat mengunjungi dua masjid, yakni Masjidil haram di Mekah Al-Mukaramah dan Masjid Nabawi di Madinah Al-Munawarah. Apa kesamaan dan perbedaan beribadah di dua masjid ini? Kesamaannya, kedua-duanya mempesona. Berpesona tak sekadar terlihat dari bangunannya yang kokoh, besar, dan kuat. Tapi dua masjid itu memancarkan sinar keagungan Allah SWT dan sinar Muhammad saw. Masjidilharam memancarkan keagungan Sang Khalik, sedangkan Masjid Nabawi menggambarkan kebesaran Muhammad.
Pesona Mekah yang paling utama, karena di tempat ini Allah memilih membangun Baitullah. Menurut Rasulullah, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Al-Ghifari, masjid yang paling pertama dibangun di muka bumi ini adalah Masjidilharam. Setelah 40 tahun kemudian dibangunlah Masjidil Aqsha. Pembangunan Masjidil Aqsha yang dimaksudkan adalah pembangunan yang dilakukan oleh Yakub bin Ishak dan kemudian direnovasi oleh Nabi Sulaiman.
Sesungguhnya haji adalah bentuk ketaatan yang agung dan ibadah yang mulia. Didalamnya terdapat realisasi penghambaan dan kesempurnaan ketundukan dan kerendahan diri dihadapan Rabb Azza wa Jalla. Haji mengeluarkan manusia dari kenikmatan dan gemerlap dunia menuju kepada Rabb-nya, meninggalkan harta dan sanak keluarganya, meninggalkan rumah dan tanah airnya, melepaskan pakaian yang biasa ia kenakan dan hanya mengenakan dua helai pakaian (pakaian ihram), tidak mengenakan penutup kepala, merendahkan diri kepada Rabb-nya, meninggalkan wewangian dan istri, melakukan banyak amalan sunnah disela-sela manasik haji dengan hati yang khusyu’, mata yang berlinang air mata, dan lisan yang berdzikir, mengharap rahmat dari Rabb-nya, takut akan adzab-Nya, dan syiar dari semua yang disebutkan diatas adalah:
لَبَّیكَ اللھمَّ لبَّیْكَ
Labbaik Allahumma labbaik
Semoga yang membaca dan yang menulis segera dipanggil Alloh bisa ke tanah sucinya, Amin