Wisata Blitar

Wisata Blitar Tempat Tujuan Wisata Terindah Dan Terbaik Di Jawa Timur

27/06/2024

Lirik oleh : Anjar Any
Arr. Voc. : Suno
Acc. : BGS

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung!Chr Anaz, Verry, Mamahe Vinsent, Priyati Priyati
31/08/2023

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung!

Chr Anaz, Verry, Mamahe Vinsent, Priyati Priyati

13/08/2023

Ngeten niki trus pripun?

02/08/2023

Wisata Gunung Kelud Blitar Leave a Comment / By admin / April 7, 2023 Gunung Kelud adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia dan telah meletus beberapa kali dalam sejarahnya. Gunung ini memiliki...

02/08/2023

Candi Penataran NglegokBy admin / April 7, 2023 Candi Penataran merupakan salah satu candi yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Candi ini terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, dan diperkirakan dibangun pada abad ke-12. Sebagai candi Hindu terbesar kedua setelah Candi Bo...

14/07/2023

Setiap orang memiliki keinginan yang berbeda. Tapi terkadang tujuannya sama.
Aku ingin lewat Kademangan untuk pergi ke Tambak.
Kamu mau lewat mana?

Berkeliling di Kalimantan Timur, nemu buah namanya Siwaw. Di Kabupaten Kutai Barat. Tepatnya di Jalan Moh. Yamin, Simpan...
11/02/2023

Berkeliling di Kalimantan Timur, nemu buah namanya Siwaw. Di Kabupaten Kutai Barat. Tepatnya di Jalan Moh. Yamin, Simpang Busur. Buah ini kalau dimakan ditelan sama bijinya. Sebernarnya mirip rambutan, tapi ukurannya kecil. Rasanya asam-manis. Daging buah lengket ke bijinya. Orang2 di sana menyebutnya buah telan. Selain Siwaw, ada 2 buah lagi yang ditelan, yaitu Betetek dan Namun.

Ayo yang pernah makan buah ini, silahkan berkomentar.

Jaranan Kediri, Blitar, dan Tulungangung: Serupa, tapi Tak SamaPentas jaranan akhir-akhir ini sudah diperbolehkan di sek...
24/02/2022

Jaranan Kediri, Blitar, dan Tulungangung: Serupa, tapi Tak Sama

Pentas jaranan akhir-akhir ini sudah diperbolehkan di sekitar wilayah saya. Sebelumnya, karena keadaan yang memaksa tidak boleh mengadakan acara yang mendatangkan massa, sementara waktu pentas jaranan libur. Ya, meski beberapa grup jaranan mementaskannya secara virtual di gedung kesenian.

Jaranan bagi warga desa adalah hiburan gratis yang semua orang bisa menikmatinya. Bahkan, ia mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi yang berjualan. Pastinya, setiap pementasan jaranan selalu banyak pentonton. Meski tak sebanyak konser orkes atau dangdut, tapi lumayan banyak juga yang menonton.

Kebetulan saya dan suami termasuk orang yang menyukai jaranan. Apalagi suami saya salah satu penari barongan kucingan di salah satu grup jaranan. Tidak adanya pagelaran hampir dua tahun membuat kerinduan kami pada pagelaran jaranan semakin besar. Yang bisa kami lakukan hanya melihatnya dari video-video di YouTube.

Dan setiap kali kami melihat video-video jaranan, suami saya sering kali berkomentar, “Ini jaranan Kediri.” Atau, “Tulungagungan ini.” Kadang juga, “Mblitaran ini.”

Sebagai orang awam, bagi saya mereka itu sama. Diawali dengan penari jaranan, lalu ada penari celeng, dan diakhiri dengan barongan. Kadang ada yang sampai kesurupan makan kemenyan atau hal aneh-aneh lainnya.

Akhirnya saya pun bertanya padanya mengenai perbedaan ketiga versi jaranan Kediri, Blitar, dan Tulungagung. Ini perbedaannya menurut suami saya sebagai penikmat jaranan.

#1 Jaranan Kediri
Kekhasan jaranan kediri terletak pada jaranan atau kuda lumping yang dipakai oleh penari jaranan. Ukurannya paling besar dibanding jaranan versi Tulungagungan dan Blitaran. Motifnya pun sudah menggunakan tiga dimensi, daripada wilayah lain. Dan matanya yang dibuat tajam.

Selain dari kuda lumpingnya, barongannya juga tak mau kalah. Jika pakem barongan adalah warna telon, merah, hitam, dan kuning. Maka barongan yang ada di wilayah Kediri lebih berinovasi dengan warna lain yang lebih mencolok. Seperti warna ungu, biru, pink, dan lain-lain.

Kebanyakan jaranan yang ada di Kediri maupun Blitar diawali dengan sebuah fragmen drama yang menceritakan perjalanan Klana Sewandana yang berasal dari Kerajaan Bantarangin (Ponorogo) menuju ke Kediri untuk melamar Dewi Sangga Langit, yang mensyaratkan satu pagelaran yang belum ada sebelumnya.

Hal yang menjadi khas Kediri yaitu penari jaranan masuk ke arena satu per satu. Dan untuk tari jaranannya ada sedikit adaptasi dari tari Remo. Untuk barongannya, ada adaptasi dari hewan-hewan liar lainnya seperti macan.

#2 Jaranan Blitar
Lantaran Blitar berada di antara Tulungagung dan Kediri, kiblat jaranan Blitar kebanyakan berkiblat ke Kediri. Kadang pun pakai kuda lumpingnya Kediri ataupun pakai senterewe (Tulungagungan). Atau memakai kuda lumping milik jaranan Jawa.

Tetapi di beberapa wilayah Blitar, juga berkembang dua jaranan lainnya. Seperti jaranan pegon dan jaranan Jawa/Dor. Jaranan Pegon ini adalah akulturasi budaya dari busana wayang wong yaitu memakai baju wayang gatotkaca beserta kotang Antakusuma-nya. Meski memakai baju seperti wayang Gatotkaca, tapi ia menari jaranan dan membawa jaranan senterewe tanpa pecut. Dan juga tanpa barongan.

Sedang untuk jaranan Jawa/Dor ini solahnya seperti Kediri hanya saja tidak ada remo. Dan yang khas adalah langkah kaki yang “nggejig”, lebih banyak menggunakan tungkak/pisau kaki. Untuk busananya menggunakan baju Madura, dengan celana hitam (untuk jaranan Dor). Tanpa make up. Jaranan Jawa ini memiliki perbedaan dengan lainnya yaitu pada kepala kuda lumping yang menghadap ke depan. Kalau kuda lumping lainnya kan kepalanya menghadap ke bawah.

#3 Jaranan Tulungagung
Saat saya masih kecil, ada grup jaranan yang sangat terkenal dari Tulungagung, yaitu jaranan Safitri Putro. Video pagelarannya direkam dan dijual dalam bentuk kepingan-kepingan CD. Kalau ingin tahu bagaimana jaranan Tulungagung, sama ketiplek dengan jaranan Safitri Putro.

Kekhasan jaranan Tulungagung, ia lebih mengedepankan campursari. Saat waktu menari jaranan, kadang-kadang ada biduan masuk nyanyi-nyanyi di tengah penari jaranan. Dalam video jaranan Safitri Putro pun seperti itu. Ada tiga atau empat penyanyi yang semuanya menyanyi lagu campursari bergantian saat penari jaranan sedang menari.

Selain itu, dari cara masuk penari jaranan pun berbeda dari Kediri. Di Tulungagung, sebelum menari jaranan, ada yang dinamakan “kiprah”. Ada satu atau dua penari, baik penari perempuan atau laki-laki, yang menarinya “obah sak obah” (menari terserah), dan kendang akan mengikuti penari. Biasanya kiprah juga ditambahi dengan gulung-gulung atau roll depan, seperti atraksi jika itu penari laki-laki. Dan setelah itu, penari jaranan akan masuk bersama-sama.

Oh iya, jaranan atau kuda lumping yang dipakai ukurannya yang paling kecil di antara lainnya. Namanya jaranan senterewe. Ornamennya dua dimensi. Nama Senterewe sendiri diambil dari nama-nama tumbuhan yang banyak ada di Tulungagung. “Senthe” adalah tanaman sejenis talas yang menimbulkan rasa gatal jika dimakan. Sedangkan “rawe” adalah jenis tumbuhan liar yang daunnya dapat menimbulkan rasa gatal jika terkena kulit manusia.

Ya, meski setiap daerah punya keistimewaan tersendiri dalam gerakan maupun properti, kita bisa memilih berdasarkan selera kita sendiri. Kalau saya sih, semuanya senang. Hal yang terpenting, perbedaan tidak membuat kita semua bertengkar.

Penulis: Ervinna Indah Cahyani
Editor: Audian Laili

Sumber : https://mojok.co/terminal/jaranan-kediri-blitar-dan-tulungangung-serupa-tapi-tak-sama/

23/02/2022

Buat yang ingin produknya diposting, silahkan mengirimkan permintaan di inbox.

Format :
Nama produk satuan, deskripsi atau keterangan produk, harga dan foto satuan.

Produk bisa berupa makanan, minuman, tempat wisata (wisata alam, kuliner, religi), kafe, rumah makan, hotel, bus dll.

Address

Selopuro
Blitar
66184

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 11:00
Saturday 09:00 - 17:00

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Wisata Blitar posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share