22/12/2024
Tradisi Tungguk di Temanggung, Jawa Tengah, adalah sebuah upacara yang penuh makna dan kaya akan nilai-nilai budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Upacara ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi
Kata โtunggukโ sendiri memiliki arti โmemetik,โ yang merujuk pada aktivitas memanen hasil pertanian. Tradisi Tungguk sendiri mencakup berbagai jenis panen, salah satunya adalah panen jagung yang menjadi salah satu komoditas penting di Temanggung. Panen jagung khas Temanggung tidak hanya menjadi sumber pangan bagi masyarakat, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Jagung yang ditanam di wilayah ini dikenal dengan kualitasnya yang baik, berkat kondisi tanah dan iklim yang mendukung
Upacara tungguk biasanya dilaksanakan menjelang panen. Saat mendekati waktu panen, masyarakat akan berkumpul di ladang untuk melaksanakan berbagai ritual dan doa. Tujuannya adalah untuk memohon berkah dan kelancaran dalam proses panen, serta mengucapkan syukur atas hasil bumi yang telah diberikan. Tidak hanya tembakau dan jagung, tanaman lain seperti padi dan sayuran juga menjadi bagian dari upacara tungguk ini, menunjukkan keragaman hasil pertanian di daerah tersebut. Pada hari pelaksanaan upacara, masyarakat akan mengenakan pakaian tradisional dan membawa berbagai persembahan, seperti hasil bumi dan makanan khas. Prosesi dimulai dengan doa bersama, dipimpin oleh tokoh adat atau pemuka agama setempat. Setelah itu, dilanjutkan dengan tarian dan musik tradisional yang menggambarkan semangat gotong-royong dan kebersamaan
(disunting dari berbagai sumber)