22/07/2025
TAK ADA HIDUP YANG SEMPURNA
Ada yang diberi sehat wal'afiat, apapun bisa dimakan (doyan mangan) tidak ada pantangan dari dokter "persoalannya" rizki materinya "seret". Sehingga hanya bisa pingin dan pingin tapi tidak bisa terpenuhi.
Ada yang rizki materinya luuuancar, apapun bisa dibeli, tapi diuji sakit sehingga dalam hal makan saja dibatasi, banyak pantangan.
Akhirnya "nasib keduanya" sama, yang berbeda adalah sebabnya.
Ternyata HIDUP ini tidak pernah berada di titik bernama SEMPURNA.
Yang ada, adalah berlatih menikmatinya dengan bersyukur apapun keadaan.
Selama dalam menjalani hidup tidak banyak memandang nikmat orang lain dan mengukur level kenikmatan dengan apa yang orang lain miliki. Sebenarnya siapapun kita dan apapun keadaan sudah cukup baik. Bahkan mungkin teramat baik.
Bahkan tanpa kita sadari..
Mungkin saat ini, ada banyak mata yang iri melihat kehidupanmu sambil membatin penuh harap.. "enak ya jadi dia. Aku pingin seperti dia."
Sementara di saat yang sama.. terkadang kita malah lupa bersyukur, dan masih merasa kurang dan tak sempurna.
Kita semua sama..
Sama² sedang berjuang menjadi hambaNya yang terbaik yaitu yang pandai menikmati sisi baik dengan ujiannya sendiri².
Jika kehidupan orang lain kau lihat teramat sempurna, kemungkinannya ada salah satu dari dua ini :
- Kita tak benar-benar mengenal mereka. Sehingga kita tidak pernah tahu "botekan-nya".
- Atau merekanya sudah mencapai level "wali kekasihNya" yang teramat pandai menyembunyikan kesulitannya, tak s**a mengeluh.. sehingga mampu fokus menampakkan nikmat Allah yang ada padanya.
Ternyata rumus tenang, murah senyum, memilih ceria bukan karena tidak punya masalah, tapi karena yakin bahwa apapun keadaan hanya bisa sempurna dengan menSYUKURI apa yang ada.
Beli benang jangan di toko sayur
kalau ingin tenang pandailah Bersyukur
diri