Lombok Friendly

Lombok Friendly Your Guide to everything Lombok & Beyond. Temukan inspirasi liburan terbaik di Lombok dan sekitarnya! Your guide to everything Lombok & Beyond
(274)

Lombok Friendly menyajikan informasi wisata dalam format vlog dan berita tentang destinasi wisata: alam, sejarah, budaya, kuliner, dan event seru.

Never go, never know šŸ˜œšŸ“Gili Penyu, TWA Tunak.
17/06/2025

Never go, never know 😜
šŸ“Gili Penyu, TWA Tunak.

Dapat Beasiswa Luar Negeri, Tetapi Terabaikan šŸ˜­ā€œMereka bukan TKI, bukan TKW. Mereka adalah putra-putri terbaik NTB yang ...
16/06/2025

Dapat Beasiswa Luar Negeri, Tetapi Terabaikan 😭

ā€œMereka bukan TKI, bukan TKW. Mereka adalah putra-putri terbaik NTB yang dikirim atas nama beasiswa, atas nama harapan, atas nama masa depan. Sayangnya telah enam bulan mereka terabaikan. Tolong selamatkan mereka!

Tulisan asli dari akun Ratna Zohri

Jeritan hati anak NTB di Ceko dan Malaysia yang sedang berusaha mengharumkan nama baik NTB.

Saat ini kami bersuara jauh di negara orang penuh harap, penuh rasa empati yang mendalam.

Kami tahu kami bukan siapa-siapa tapi kami percaya kami masa depan NTB dimasa yang akan datang.

Awal tahun 2025 sampai saat ini, kami terdampar di negara orang bukan sebagai TKI dan TKW yang siap bekerja banting tulang mencari rezeki untuk hidup lebih layak. Namun kami di negara orang sedang berusaha bersaing belajar dengan sungguh-sungguh mempertahankan prestasi demi nama baik NTB. Dimana NTB merupakan tanah kelahiran kami dan dimana kami diberangkatkan dari "Bumi Gora Pulau Seribu Masjid" atas nama beasiswa NTB dan atas dasar seleksi bukti kami bukan sembarang putra dan putri NTB yang datang ke negara orang. Tentu dari hasil itu kami harus bisa buktikan kalau kami bisa menjadi putra putri terbaik NTB tentunya.

Alhasil sejak 6 (enam) bulan terakhir ini kami terpontang panting, ingin rasanya berteriak histeris harus mengadu ke siapa dan meminta ke siapa. Tentu secara prosedural kami mengadu ke LPP NTB sebagai lembaga resmi yang menjembatani kami sehingga bisa sampai di negara orang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik.

Lantas kami pun tidak bisa berbuat apa dan memaksakan kehendak ke LPP NTB. Sebab lembaga ini akan bisa berjalan harus atas dasar pihak penentu kebijakan dalam hal ini Pemprov dan pucuk pimpinan Gubenur NTB yang baru segera dengan satu kata 'lanjutkan dan selamatkan" anak-anak NTB. Secara langsung pasti dan wajib akan di eksekusi cepat.

Dalam hal ini, bukan masalah ego serta lempar tangan yang dipertahankan. Namun rasa kemanusiaan dan kepedulian serta rasa empati yang harus di utamakan. Sebab sebaik-baiknya pemimpin adalah yang memiliki rasa empati yang tinggi dan tidak menyimpan rasa dendam yang tak berarti.

Mari...!!! Berpikirlah positif anak-anak ini adalah anak-anak NTB yang seharusnya jadi bagian dari tanggung jawab pemerintah NTB. Mereka berangkat ke negara orang atas nama putra putri terbaik NTB dan dia kembali pun atas nama putra putri terbaik NTB investasi SDM NTB dimasa depan dan siap mengharumkan nama baik NTB baik secara Nasional, global dan internasional.

fans

Potret gadis penenun Suku Sasak pada awal tahun 1900-an. Koleksi Kitlv
16/06/2025

Potret gadis penenun Suku Sasak pada awal tahun 1900-an. Koleksi Kitlv



Dua Pemain Timnas Indonesia Mudik ke LombokSetelah sukses mengamankan posisi Indonesia untuk melaju ke putaran keempat K...
16/06/2025

Dua Pemain Timnas Indonesia Mudik ke Lombok

Setelah sukses mengamankan posisi Indonesia untuk melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, para pemain Timnas Indonesia tampaknya mendapatkan sejumlah waktu luang untuk berlibur atau berkumpul bersama keluarga. Dua di antaranya memilih mudik ke Lombok.

1. Emil Audero
Penjaga gawang Timnas Indonesia ini terlihat berada di Pulau Lombok bersama keluarganya. Emil memang memiliki ikatan darah dengan Lombok—sang ayah berasal dari Praya, Lombok Tengah. Tak heran jika Lombok menjadi salah satu destinasi yang dipilih Emil untuk beristirahat sekaligus menyambung silaturahmi dengan keluarga besar.

2. Kevin Diks
Meskipun bukan berasal dari Pulau Lombok ataupun memiliki darah keturunan Sasak, Kevin Diks juga memilih mudik ke Lombok. Hal ini dikarenakan keluarganya memang sudah cukup lama menetap di pulau ini dan membuka sebuah usaha restoran di sana. Lombok pun menjadi rumah kedua bagi Kevin dan keluarganya.

Kehadiran dua pemain ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lombok—membuktikan bahwa pulau ini bukan hanya destinasi wisata kelas dunia, tapi juga rumah bagi sejumlah bintang sepak bola Indonesia.

The pink beaches of Indonesia šŸ‡®šŸ‡©
13/06/2025

The pink beaches of Indonesia šŸ‡®šŸ‡©

Terkenal dengan Tiga Gili di Lombok Utara; Trawangan, Meno, Air, dan sejumlah Gili tersembunyi di Lombok Barat dan Timur...
10/06/2025

Terkenal dengan Tiga Gili di Lombok Utara; Trawangan, Meno, Air, dan sejumlah Gili tersembunyi di Lombok Barat dan Timur, tidak banyak yang tahu bahwa Lombok Tengah juga memiliki sejumlah Gili yang sangat jarang diketahui publik.

Berikut 31 Gili di Kabupaten Lombok Tengah.

9 Gili di Kawasan TWA Tunak:

Gili Sayang
Gili Pengasih
Gili Penyepuk
Gili Asingan
Gili Sari Goang
Gili Ujung Batu
Gili Penyu
Gili Penginang
Gili Anak Ewok

4 Gili di Kawasan Awang:
Gili Linus
Gili Ujung Batu
Gili Batu Selek
Gili Asem

2 Gili di Kawasan Bumbang:
Gili Perigi
Gili Batu Don Don

3 Gili di Kawasan Tanjung Aan
Gili Anak Anjan
Gili Bukit Antara
Gili Batu Tj. Bongo

6 Gili di Kawasan Mandalika
Gili Batu Ayok
Gili Lawang
Gili Cinta
Gili Sugul
Gili Angkus
Gili Mandalika

7 Gili di Kawasan Prabu - Torok Aik Belek
Gili Batu Kelice
Gili Medas
Gili Ngorok Selayar
Gili Nusa
Gili Pengempos Aregoling
Gili Gansing
Gili Wayang

Catatan:
Sebagian besar gili di Kabupaten Lombok Tengah merupakan atol atau bukit karang yang tak berpenghuni. Meskipun ada beberapa gili besar seperti Gili Perigi dan Gili Nusa yang memiliki pasir putih, tetap saja gili-gili ini tidak dihuni, menjadikannya tempat yang sangat cocok untuk berwisata menikmati keindahan alam yang tenang dan alami.

berat

Stop!šŸ’„Polemik Booking Lokasi Kemah Rinjani: Mungkin ini dapat menjadi solusiMasih ramai dan ternyata tidak hanya terjadi...
06/06/2025

Stop!šŸ’„
Polemik Booking Lokasi Kemah Rinjani: Mungkin ini dapat menjadi solusi

Masih ramai dan ternyata tidak hanya terjadi di Rinjani saja, tetapi juga di destinasi pendakian lainnya di Indonesia.

Sebagai rumah bagi ratusan gunung berapi yang membentang di sepanjang Cincin Api Pasifik, Indonesia menawarkan panorama alam yang luar biasa dan menjadi surga bagi para pendaki. Namun, di balik keindahan itu, muncul berbagai polemik—mulai dari isu lingkungan dan keberlangsungan ekosistem, runtuhnya ā€œadabā€ pendakian tradisional yang sakral, hingga persoalan kebersihan kawasan serta persaingan bisnis pendakian yang cukup sengit. Bahkan sampai ada oknum yang merasa memiliki hak lebih daripada orang lain atas kawasan umum milik negara yang jelas jelas ditentang oleh undang undang.

Tetapi, kita tidak bisa terus saling menyalahkan. Sebaiknya, mari kita coba memikirkan solusi—dengan menjadikan pendakian Gunung Rinjani sebagai contoh kasus, karena awal viralnya dari sana. 😁

Saat ini, kuota pendakian gunung Rinjani melalui 6 jalur resmi telah ditetapkan, sebagai berikut:

Senaru: 150 orang/hari
Sembalun: 150 orang/hari
Torean: 100 orang/hari
Aik Berik: 100 orang/hari
Timbanuh: 100 orang/hari
Tete Batu: 100 orang/hari

Total kuota keseluruhan: 700 orang per hari.

Berbicara tentang jumlah kuota tidak mungkin bisa lepas dari ketersediaan lahan di masing masing lokasi camp baik di Plawangan maupun di Segara Anak. Menurut kami, dalam konteks ini, tata kelola berbasis tata ruang dan pemetaan sistematis menjadi kunci solusi: Sistem Zonasi dan Penomoran Plot Tenda Yang Terintegrasi dalam Tiket Pendakian.

Langkah pertama adalah memastikan masing-masing jalur pendakian memiliki titik kemah resmi yang sesuai dengan allotment kuota yang diberikan. Contoh:

Jalur Aik Berik memiliki kuota 100 orang per hari. Jika 1 tenda digunakan untuk 2 orang, maka akan diperlukan 50 tenda. Dengan asumsi ukuran tenda 2x2 meter atau 4 m² sebagai kesepakatan, maka Aik Berik memerlukan lokasi yang dapat menampung 100/2 = 50 tenda. Total lahan datar yang diperlukan untuk mengakomodir 50 tenda dikali 4 m² yaitu 200 m². Cukupkah segitu?

Kita tidak mungkin mengabaikan kebutuhan lahan untuk fasilitas umum seperti:

Toilet dan MCK sekitar 30 meter²
Shelter umum atau area makan dan berteduh sekitar 40 m²
Dapur umum sekitar 30 m²
Area sirkulasi dan jalan setapak antar tenda serta buffer sekitar 100 m².

Jadi, total kebutuhan lahan adalah 200 + 30 + 40 + 30 + 100 = 400 m².

Kalau ingin lebih nyaman, ukuran petaknya bisa dianaikkan menjadi 2x3 atau 6 m², sehingga kalkulasinya akan menjadi: 50 x 6 m² = 300 m².

Jika ukuran fasilitas umumnya tetap, maka 300 m² + 200 m² = 500 m².

Jadi, Pelawangan Aik Berik memerlukan minimal 500 m² lahan datar untuk mendukung aktivitas kemah dan fasilitas umum bagi 100 pendaki per hari.

Plawangan Sembalun dan yang lainnya pun demikian, harus disesuaikan dengan allotment kuota yang didapatkan. Kemudian untuk titik kemah utama di Danau Segara Anak, tinggal di hitung sesuai dengan formula di atas.

Setelah melakukan pemetaan ini, area bisa dibagi menjadi blok-blok atau petak bernomor, seperti sistem nomor kursi seperti di bioskop, pesawat atau kamar hotel. Numerasi lokasi tenda ini dapat dicetak langsung di dalam tiket pendakian.

Dengan sistem ini, setiap pendaki sejak membeli tiket sudah dapat mengetahui: Di mana lokasi tenda, nomor plot tenda, dan siapa yang akan berada di sekitar mereka.

Jika dapat direalisasikan, tidak akan ada lagi rebutan lokasi, tidak ada tenda yang saling bertumpuk, dan tidak ada konflik karena klaim lokasi duluan. Semua rapi, transparan, dan jelas semenjak tiket di issue.

Keuntungan lain dari Sistem Ini:
1. Efisiensi dan Ketertiban: Pendaki tidak perlu terburu-buru mengejar tempat kemah. Semua tahu posisinya, sehingga perjalanan menjadi lebih tenang, aman dan nyaman.

2. Pengawasan dan Keamanan: Petugas dapat dengan mudah mengawasi jumlah tenda dan posisi masing-masing kelompok, serta memastikan tidak ada kelebihan kuota.

4. Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Lebih Mudah: Karena tenda berada di zona yang telah dipetakan, pengelolaan limbah, fasilitas MCK, dan kontrol dampak lingkungan dapat dilakukan lebih sistematis.

Mari hindari polemik di kawasan pendakian yang notabene beresiko terhadap keamanan dan keselamatan. Jangan sampai demi alasan keamanan, dan kenyamanan diri, kita rela mengorbankan keamanan dan kenyamanan orang lain hanya karena alasan ā€œsaya warga lokal,ā€ ā€œsaya sudah booking duluan,ā€ dan saya lebih berhak atas tanah milik negara.

Sudah saatnya keamanan dan kenyamanan bersama ditetapkan melalui manajemen kuota yang baik dan presisi, sesuai dengan daya tampung lokasi yang sudah dipetakan, dikelola sesuai dengan numerasi plot/blok yang didigitalisasi pada tiket pendakian.

Mungkin ada yang memiliki solusi berbeda?

Dari Pulau Seribu Masjid Kami mengucapkan: Happy Eidul Adha 1446 H.šŸŒ™āœØ
06/06/2025

Dari Pulau Seribu Masjid Kami mengucapkan: Happy Eidul Adha 1446 H.
šŸŒ™āœØ

Semoga bukan sekedar lanjutan cerita dari mimpi panjang kita selama ini.Direct Flight dari Perth dan Bangkok menuju Lomb...
05/06/2025

Semoga bukan sekedar lanjutan cerita dari mimpi panjang kita selama ini.

Direct Flight dari Perth dan Bangkok menuju Lombok.

Antara, 5 Juni 2025—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang menjajaki pembukaan penerbangan langsung dari NTB ke Perth, Australia, dan Bangkok, Thailand. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan bahwa pihaknya tengah berkomunikasi dengan beberapa maskapai untuk merealisasikan rute internasional baru tersebut. Langkah ini diambil untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata serta ekonomi daerah.

Semoga direalisasikan!
Photo: Ilustrasi ai

Bukan 35, Lombok memiliki 101 GiliTahun 2016 lalu, Kami pernah memuat sebuah postingan berjudul 35 Gili di Pulau Lombok ...
05/06/2025

Bukan 35, Lombok memiliki 101 Gili

Tahun 2016 lalu, Kami pernah memuat sebuah postingan berjudul 35 Gili di Pulau Lombok dengan mengacu kepada data dari wikipedia. Kami minta izin untuk mengoreksinya, bukan 35, jumlah Gili di pulau Lombok adalah 101 dengan rincian sebagai berikut:

Kabupaten Lombok Timur: 44 Gili (data Kemendagri)

Kabupaten Lombok Barat: 23 Gili (Tempo)

Kabupaten Lombok Tengah: 31 Gili
Sumber: Pantauan google earth. Meskipun sebagian besar berupa atol namun ada beberapa yang memiliki pantai pasir putih seperti Gili Nusa dan Gili Perigi.

Kabupaten Lombok Utara: 3 Gili
Kota Mataram: 0 Gili

Dengan demikian, total jumlah Gili yang mengelilingi Pulau Lombok adalah sekitar 101 Gili.

Catatan ini sekaligus menjadi koreksi dan pembaruan atas informasi yang pernah kami sampaikan sebelumnya. Semoga dapat menjadi rujukan yang lebih akurat bagi siapapun yang tertarik mengeksplorasi keindahan alam pulau Lombok.

https://www.facebook.com/share/p/1Evj7W5tvM/

Membooking Lahan Camping di Gunung Rinjani: Sahkah Secara Hukum? Mari kita telusuri dan gali bersama. Gunung Rinjani, sa...
04/06/2025

Membooking Lahan Camping di Gunung Rinjani: Sahkah Secara Hukum? Mari kita telusuri dan gali bersama.

Gunung Rinjani, salah satu ikon pariwisata alam Indonesia yang terletak di Pulau Lombok, bukan hanya sekedar magnet kuat yang dapat menarik wisatawan khususnya pendaki, baik lokal maupun mancanegara, tetapi juga kerap memunculkan gesekan dan perdebatan terkait praktik komersialisasi yang kian marak. Salah satu isu yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini adalah praktik ā€œbookingā€ atau pemesanan lahan camping oleh pemandu atau operator pendakian tertentu.

Pertanyaannya: apakah praktik ini sah secara hukum, mengingat gunung merupakan kawasan publik milik negara?

Berikut tanggapan warganet terkait isu bookingan yang lagi ramai dibicarakan Komunitas Pendaki Lombok:

Edy Cacok:
ā€œApalagi brugak di dekat pos, padahal sepi, pas duduk malah diusir katanya tempat tamu. Terpaksa duduk di bawah.ā€

Bemine:
ā€œNorak, ini gunung, alam bebas, bukan venue pernikahan. Kalau telat sampai ya risiko gak dapat tempat bangun tenda, bukan ngusir orang yang datang duluan.ā€

Abi Aydin:
ā€œTenda tamunya banyak, ditambah tenda porter. Belum lagi lahan kosong buat meja kursi makan. Hahaha.ā€

Komentar-komentar tersebut mencerminkan keresahan akan praktik yang dianggap melanggar etika dan semangat kesetaraan dalam mendaki.

Ini bukan persoalan remeh. Jika praktik seperti ini terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin akan memicu konflik di kemudian hari — antara pendaki mandiri dan pendaki pengguna jasa operator lokal dan luar, bahkan antar sesama pelaku wisata itu sendiri.

Gunung Bukan Properti Pribadi!
Rinjani adalah kawasan umum milik negara.

Berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang dikelola oleh Balai Taman Nasional di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Berdasarkan penelusuran kami, sebagai kawasan konservasi, Rinjani tunduk kepada:

Ā» UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

Ā» UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Ā» Peraturan Menteri LHK No. P.18 Tahun 2019 tentang Wisata Alam

Jadi, dalam konteks hukum, tidak ada orang yang berhak mengklaim atau memonopoli lahan camping di kawasan konservasi. Semua pendaki memiliki hak dan kewajiban yang sama atas tanah publik ini. Jadi jika ada yang yang merasa memiliki hak eksklusif, apalagi sampai bisa membuka ā€œbookinganā€ untuk lahan umum milik negara, maka berhati hatilah karena sangat banyak aturan hukum yang siap menjerat. Mungkin teman teman yang faham hukum bisa memberikan penjelasan lebih lengkap.

Berikut beberapa saja dari hasil penelusuran kami:

1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (jo. UU Cipta Kerja)
- Pasal 50 ayat (3) huruf a dan b menyatakan bahwa setiap orang dilarang menguasai kawasan hutan secara tidak sah dan menggunakan kawasan hutan tanpa izin.
- Sanksi berdasarkan Pasal 78 ayat (2): dipidana dengan penjara paling lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak Rp5 miliar.

2. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Pasal 33 melarang setiap orang melakukan kegiatan yang dapat mengganggu fungsi kawasan pelestarian alam.
- Sanksi menurut Pasal 40 ayat (2): penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp100 juta.

3. KUHP Pasal 385 tentang Penyerobotan Tanah
Mengatur perbuatan menguasai tanah tanpa hak, termasuk membatasi akses ke tanah milik negara atau tanah umum.
Sanksi: pidana penjara paling lama 4 tahun apabila pelaku mengetahui bahwa tanah tersebut bukan miliknya dan tetap melarang orang lain mengaksesnya.

Itu belum termasuk sanksi administratif lain yang mungkin menyusul. Karena itu, teman-teman operator wisata atau penyedia jasa pendakian sebaiknya lebih bijak—atau lebih tepatnya, berhati-hati—dalam menggunakan ungkapan seperti ā€œsudah dibookingā€, ā€œtempat makan tamu kamiā€, dan sejenisnya yang terkesan mengklaim eksklusivitas di kawasan umum milik negara. Jangan sampai sanksi hukum yang disebutkan sebelumnya justru menjerat lidah kalian sendiri.

Photo: Ilustrasi ai
berat

Johannes Elbert, dalam Sunda Expedition: Die Inlet Lombok, menyebut hewan ini sebagai "Anjing Terbang asal Lombok". Buka...
02/06/2025

Johannes Elbert, dalam Sunda Expedition: Die Inlet Lombok, menyebut hewan ini sebagai "Anjing Terbang asal Lombok". Bukan tanpa alasan—dokumentasi Dobson pada tahun 1878 menunjukkan bahwa mamalia terbang ini memang memiliki bentuk kepala yang unik, mirip anjing. Lihat foto di kolom komentar.

Menariknya, dalam catatan sejarah dan literatur ilmiah, bukannya Rusa yang merupakan lambang daerah yang mendapatkan predikat sebagai identitas fauna endemik utama pulau, melainkan Anjing Terbang ini bersama tiga spesies lainnya.

Di berbagai belahan dunia, hewan ini dikenal dengan beragam nama; Orang Perancis menjulukinya Roussette de Lombok, sementara dalam bahasa Jerman disebut Lombok-Flughund. Adapun dalam bahasa Spanyol, binatang ini dikenal sebagai Zorro volador de Lombok. Mungkinkah pembuatan film Zorro dan Batman terinspirasi oleh binatang ini?

Secara ilmiah, spesies ini diklasifikasikan sebagai Pteropus lombocensis yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kelelawar atau kalong. Masyarakat lokal Sasak memberinya sebuah nama sederhana: Bukal.

Opini:
Data di atas adalah salah satu bukti bahwa pulau Lombok pernah menjadi episentrum penting dalam studi ilmiah, khususnya setelah lahirnya teori Wallace Line yang memisahkan fauna Asia dan Australasia.

Gunung Rinjani, dalam konteks ini tidak hanya sebagai ikon geografis, tetapi juga berfungsi sebagai mercusuar ilmiah dan arah pelayaran—penanda batas bio-geografis dan orientasi bagi para penjelajah alam dan ilmuwan dari abad ke-19. (Baca Die Sunda Expedition I, Johannes Elbert).

Tokoh seperti Alfred Russel Wallace, A.Q. Vorderman, Heinrich Zollinger hingga C.A. van Affelen telah mencatat secara jelas bagaimana Lombok menjadi lokasi krusial dalam penyusunan teori besar dunia ilmu pengetahuan. Hal ini menandakan bahwa Lombok pernah memiliki nilai strategis tinggi dalam pemetaan biodiversitas, antropologi, geologi, hingga kosmologi lokal.

Pertanyaannya: Kenapa arus akademik itu kini menghilang? Kenapa Lombok tak lagi menjadi magnet utama bagi riset ilmiah global?

Data UNESCO Institute for Statistics menunjukkan bahwa konsep Science Tourism atau Research-based Tourism menjadi tren meningkat dalam dua dekade terakhir, terutama di negara-negara dengan kekayaan biodiversitas tinggi. Negara seperti Costa Rica, misalnya, berhasil menjadikan keanekaragaman hayati sebagai daya tarik wisata riset yang menyumbang hingga 10% dari pendapatan pariwisata nasional mereka.

Sementara itu, Indonesia yang secara umum menduduki peringkat kedua setelah Brazil (sebagian bahkan menempatkannya pada posisi pertama) negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Dan khususnya Lombok—dengan lebih dari 100 gili, zona transisi biogeografis, ekosistem karst dan vulkanik, hingga budaya lokal yang sarat nilai sakral—justru belum masuk dalam peta wisata berbasis riset atau Science Tourism secara terstruktur. Padahal potensinya besar.

Pertanyaannya: Mungkinkah kita belum mengetahui dengan baik potensi wisata yang kita miliki?

Sudah saatnya kita membuka mata dan belajar bersama. Pariwisata Lombok tidak hanya soal keindahan alam dan keunikan budaya. Di masa lalu, Lombok bahkan pernah menjadi destinasi unggulan untuk Research Based Tourism (RBT) atau Science tourism.

Pulau kecil ini memiliki begitu banyak potensi yang bisa diangkat dalam konsep Research-Based Tourism (RBT), dan ini seharusnya menjadi salah satu Unique Selling Point utama dalam pengembangan pariwisata Lombok ke depan.

Contoh sederhana:
Lihat program Butterfly Concierge di Kupu Kupu Barong Ubud, Bali.
Kebetulan kami terlibat dalam concepting program tersebut pada tahun 2016 lalu, dan langsung mendapatkan perhatian dari media media besar dunia, termasuk The Australian dan New York Post. Mestinya hal seperti ini juga dapat menjadi produk wisata unggulan di pulau Lombok. Silahkan baca artikelnya di media media tersebut dengan judul Butterfly Concierge by Kupu Kupu Barong.

Ditulis oleh Adit R Alfath
Silahkan baca Die Inlet Lombok karya Johannes Elbert di akun Dian Latif


berat

Address

Pringgarata, Lombok Tengah
Lombok
83562

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lombok Friendly posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Lombok Friendly:

Share

Lombok Friendly

Your free guide to everything Lombok - Sumbawa and Beyond